Minggu, 07 April 2019

Pemberdayaan dan Pelatihan Pengolahan Karamunting Untuk Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Kabupaten Seruyan (Desa Pematang Panjang, kec. Seruyan Hilir, Kab. Seruyan)


       
 







BAB I  
PENDAHULUAN


A.  Latar Belakang
 Pelatihan Kemasyarakat Desa Pematang Panjang merupakan upaya yang dilakukan dalam  rangka  meningkatkan  pengetahuan,  keterampilan,  serta  pendapatan/perekonomian  di Desa Pematang Panjang. Kegiatan tersebut bertujuan agar masyarakat khususnya Ibu-ibu bisa menambah penghasilan dan membantu suaminya.
Pelatihan yang baik, harus memenuhi beberapa kriteria, seperti tersusunnya kegiatan pra perencanaan, terwujudnya perencanaan  yang  baik,  pelaksanaan kegiatan dan evaluasi yang memenuhi syarat sebuah pelatihan yang baik.
Bedasarkan hal tersebut, sebuah pelatihan hendaknya harus mengadopsi unsur-unsur manajemen agar terlaksana sesuai harapan. Kegiatan pelatihan pengolahan karamunting  yang dilaksanakan di Desa Pematang Panajang juga telah menerapkan berbagai prinsip pelatihan tersebut, sehingga pelatihan berjalan dengan baik dan lancar, namun meski begitu, tetap saja memiliki berbagai kekurangan dalam beberapa segi dan akan diuraikan dalam laporan akhir pelaksanaan pelatihan ini.


B.SEKILAS TENTANG KARAMUNTING Karamunting (Ochthocharisbornensi)
Nama lainnya antara lain Karamuntiang (Bahasa Minangkabau), Kalimuntiong (Riau), Harimonting

(BahasaBatak), Harendong Sabrang (BahasaSunda).

Menurut wikipedia, tanaman ini memang asli dari Asia khususnya Asia Selatan dan Tenggara.Tumbuh secara alami di hutan-hutan terbuka, dari rawa-rawa, hutan lahan basah, hingga pegunungan dengan ketinggian 2400 m dpl.
Manfaat/Khasiat

1.   Akar;  ekstrakakar dapat meningkatkan jumlah trombosit, meningkatkan tingkat fibrinogen, dan otot kontrak pembuluh darah halus. Dengan kata lain, ekstrak akar mampu untuk menghambat bakteri Staphylococcus aureus sebagai penyebab nanah.  Kandungan tanninatauzatwarna di akar dapat digunakan sebagai pewarna hitam alami. Sering dimanfaatkan  untuk menghitamkan gigi dan alis.
2.   Daun;  selain sebagai bahan pengobatan herbal untuk penyakit diabetes, dapat dimanfaatkan untuk obat luka, yaitu dengan mengunyah beberapa lembar daun karamunting  lalu ditempelkan kebagian luka. Di tempat lain, daun ini dapat dimanfaatkan untuk menetralkan racun.


3.   Buah;  apabila dikonsumsi mempunyai efek hemostatik dalam saluran pencernaan bagian atas, dan melawan metrorrhagia penyebab pendarahan pada wanita. Kandungan buah ini



mampu meningkatkan hemoglobin, jumlah sel darah merah, dan juga meningkatkan anti anoxic , rasa dingin dan kemampuan melawan kelelahan organisme.


         Zat aktif  yang dikandung tumbuhan karamunting berperan sebagai penyembuh luka yaitu:

·    Flavonoid berfungsi sebagai anti bakteri dan anti oksidan, jika diberikan pada kulit dapat menghambat pendarahan.
·    Steroid berfungsi sebagai anti imflamasi. Saponin memiliki kemampuan sebagai pembersih dan antiseptic yang berfungsi membunuh atau mencegah pertumbuhan mikroorganisme.
·    Tanin  berfungsi  sebagai  astrigen  yang  dapat  menyebabkan  penutupan  pori-pori  kulit, memperkeras kulit, menghentikan eksudat dan pendarahan yang ringan (Anief, 1997).
·    Karamunting  ini  juga  berfungsi  sebagai  pereda  demam  (antipiretik),  penghilang  nyeri (analgesik), peluruh kencing (diuretik), menghilangkan pembengkakan, melancarkan aliran darah dan penghenti pendarahan (hemostatis) (Dalimartha, 2006).
·    Kulit Tubuh Mamalia Kulitya itu bagian yang menutupi dan melindungi permukaan tubuh dan bersambung  dengan selaput  lendir  yang  melapisi rongga-rongga  dan  lubang-lubang masuk.
·    Kulit  mempunyai  banyak  fungsi,  di  dalamnya  terdapat  ujung  saraf  peraba,  membantu mengatur  suhu  dan  mengendalikan  hilangnya  air  dari  tubuh  dan  mempunyai  sedikit
kemampuan exkretori, sekretori dan absorbs (Pearce, 2008).

               
              

          Karamunting sendiri sudah diteliti secara luas, diantaranya oleh Universitas Pertanian China        Selatan di RRC, Universitas Groningen di Belanda, Universitas Prince Songkla 
 di Thailand, InstitutTeknologi Bandung di Bandung danUniversitasAndalas di Padang.



B.  Tujuan


Tujuan disusunnya laporan ini adalah sebagai berikut:
·    Sebagai bentuk pertanggung jawaban atau akuntabilitas dari kegiatan pelatihan yang telah dilaksanakan.
·    Sebagai wujud pengabdian masyarakat Dosen dan mahasiswa Fakultas Bisnis Prodi D-3 Akuntansi Universitas Darwan Ali Kuala Pembuang dengan mengadakan Pelatihan Kemasyarakat.
      






BAB II
METODE PELAKSANAAN

Pelatihan pembuatan produk dan kerajinan yang dilaksanakan pada : Hari / tanggal :  Sabtu, 12 Agustus  2017
Pukul              :  08.00 11.00 WIB
Tempat           :  Balai Desa Pematang Panjang
Peserta           :  25 orang



B.  Materi pelatihan
Materi pelatihan yang diberikan adalah cara-cara pembuatan atau pengolahan buah karamunting menjadi ( selai dan sirup), batang karamunting menjadi ( hiasan rumah, miniatur, bingkai foto dan gantungan baju), akar karamunting menajdi obat-obatan.

C.  Alasan penentuan materi
Karamunting adalah salah satu tanaman yang masih kurang perhatian dan masih belum ada yang membuatnya menjadi sesuatu yang bisa mempunyai nilai jual yang tinggi.



D.  Metode Penyampaian Materi
Materi disampaikan dengan beberapa tahap, pertama sambutan dan pengenalan identitas mahasiswa, kemudian dilanjutkan dengan pendahuluan materi yang berisi tentang pengolahan karamunting  serta langkah-langkah pembuatannya.  Selanjutnya dilaksanakan praktek langsung pembuatan karamunting sesuai dengan tahapan yang telah disampaikan.Dalam tahap akhir pelatihan, disampaikan evaluasi langsung bagi ibu pembimbing terkait materi dan praktek yang telah dilaksanakan serta diberi dorongan agar ibu-ibu dapat melaksanakan pembuatan pengolahan karamunting sendiri.



E.  Tahapan Pelaksanaan Pelatihan
Tahapan pelaksanaan  yang  dilakukan dalam pelatihan adalah :  pra perencanaan, perencanaan, pelaksanaan, dan terakhir evaluasi serta pelaporan kegiatan.



F.  Indikator keberhasilan
Indikator keberhasilan kegiatan pelatihan didasarkan pada beberapa aspek yaitu : tahapan kegiatan, jumlah kehadiran peserta, ketepatan waktu, partisipasi peserta, penyampaian materi dalam kegiatan, pengelolaan anggaran,  sikap dan pengetahuan peserta pasca pelatihan.





BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN



A.  Waktu


Waktu,  kehadiran  dan  partisipasi  peserta  pelatihan  pelaksanaan  kegiatan  yang

sejatinya dijadwalkan pada pukul 08:00 wib, mundur menjadi 08:30 wib karna beberapa alasan salah satunya dikarnakan oleh cuaca yang tidak mendukung dan ibu-ibu harus datang terlambat .
Sedangkan untuk jumlah peserta ketika acara dimulai sebanyak 25   orang belum termasuk Kepala Desa beserta Stafnya.
Sementara untuk  partisipasi peserta terhadap  acara pelatihan sangat  bagus karna sebelumnya  mereka  belum  pernah  ada  yang  melakukan  pengolahan  dari  karamuning tersebut.



B.  Tahapan kegiatan pelatihan pra perencanaan
Pelaksanaan kegiatan diawali dgn persiapan pra perencanaan terkait penataan judul pelatihan, dan pendekatan dan penentuan rencang bangun pelatihan serta survey pendahuluann ketua tim ke desa, ke kelompok tani dan ke balai penyuluhan pertanian kec. Seruyan.



C.  Perencanaan
Perencanaan  yang  dilakukan  terkait  dengan  beberapa  kegiatan  yaitu:  penetapan waktu dan tempat kegiatan, jumlah peserta, susunan panitia pelatihan, pembuatan undangan, materi, metode penyampaian materi, jumlah materi dalam satuan mata pelatihan, kebutuhan alat dan bahan serta penentuan jumlah anggaran yang dibutuhkan. Selain itu juga dipertimbangkan penggunaan kendaraan dan waktu berangkat ke tempat pelatihan tersebut dilaksanakan.



D.  Pelaksanaan
Tutor (Mahasiswa UNDA Seruyan) hadir di lokasi pada pukul 07.00 WIB, langsu ng membantu menata tempat acara pelatihan. Dalam pelaksanaan kegiatan tim mendapat tugas masing-masing   yang   telah   sesuai   dengan   kesepakatan   yang   dibuat   dalam   proses perencanaan, rincian tugas anggota tim dalam pelaksanaan pelatihan masyarakat desa Pematang Panjang.



E.  Rincian tugas tim pelatihan
·    Sari Hayati (Ketua Pelaksana), bertanggungjawab terhadap pelaksanaan pelatihan
·    Rudiyansyah  (Ketua Tim) : Mengontak Penyuluh, menjadi leader dan pengawas jalannya kegiatan
·    Sri Weningsih  (Sekretaris) : Mengurus administrasi pelatihan
·    Shentia : (Bendahara) : Bertanggung jawab terhadap alat dan bahan pelatihan, bertanggung jawab terhadap urusaan administrasi keunagan kegiatan



·    M.Yusuf  : Bertanggung jawab terhadap pemberian materi teori pembuatan produk dan kerajinan termasuk media yang digunakan yaitu buah dan batang karamunting. Bertanggung jawab terhadap alat dan bahan praktek serta memimpin kegiatan praktek pembuatan produk dan kerajinan. Bertanggung jawab terhadap dokumentasi kegiatan dan membantu administrasi dan pelaporan kegiatan.



F.  Evaluasi dan laporan.
Evaluasi yang dilakukan adalah evaluasi langsung materi pelatihan masyarakat, dan evaluasi keseluruhan tahapan kegiatan yang dilaksanakan oleh tim, sedangkan laporan disusun setelah tahapan kegiatan evaluasi dilaksanakan.



G.  Penutupan Acara Pelatihan
Kegiatan yang dilakukan selama penutupan acara adalah sebagai berikut: ucapan penutupan dan permohonan maaf, pemberian hasil produk dan kerajinan yang sudah jadi kepada peserta kegiatan dan Kades.



H.  Evaluasi Terhadap Keseluruhan Kegiatan
Evaluasi terhadap keseluruhan kelompok dilakukan dalam dua tahap. Pertama dilakukan langsung setelah acara selesai dan dilakukan di Universitas Darwan Ali Kuala pembuang oleh seluruh anggota tim.
Indikator untuk keberhasilan dalam pelaksanaan berdasarkan beberapa asumsi Berdasarkan kegiatan pelatihan yang dilaksanakan maka dapat disusun beberapa Indikator keberhasilan kegiatan, yang disusun pada beberapa asumsi seperti, perencanaan, manajemen tim,  partisipasi peserta,  penyampaian  materi dalam kegiatan,  pengololaan anggaran dan sikap dan pengetahuan peserta pasca pelatihan.



I.   Kelebihan, Kekurangan dan Permasalahan Pelatihan
Berdasarkan  indikator  dan  asumsi  keberhasilan  pelatihan  di  atas,  maka  dapat diketahui beberapa kelebihan yang mendukung keberhasilan pelatihan dan kekurangan serta masalah penghambat keberhasilan pelaithan, yang diuraikan seperti dibawah ini:
Kelebihan dari pelaksanaan kegiatan pelatihan pembuatan produk dan kerajinan dengan karamunting ini adalah:
·    Pembagian tugas terperinci dan jelas
·    Alat dan bahan yang digunakan memadai
·    Pemateri memiliki kemampuan dan pengalaman dalammenyampaikan meteri pelatihan
·    Kemampuan pengelolaan keuangan yang baik
Kekurangan dari pelaksanaan kegiatan pelatihan pembuatan produk dan kerajinan
adalah:
·    Karakter inti tanaman karamunting belum terlalu dikenal
·    Masa panen buah hanya 1 kali dalam setahun
·   Adanya kegiatan pencangkokkan dan gagal, membuat  
    antusiasme  tim pelatihan kurang 


Permasalahan yang dihadapi adalah :
 Survey pendahuluan yang dilakukan oleh ketua tim, tidak langsung menyentuh   keseluruhan kelompok masyarakat atau representasi anggota kelompok, tapi hanya kunjungan kepada  ketua kelompok saja, sehingga karakter anggotanya secara umum tidak diketahui, akibatnya saat pelatihan dilaksanakan, terlihat antusiasme masyarakat setempat kurang, terutama dalam kegiatan praktek, masyarakat lebih banyak melihat dan kurang berpartisipasi. Selain itu, jadwal kegiatan mundur beberapa jam karena banyak masyarakatdatang terlambat karena cuaca tidak mendukung. Jadwal pelaksanaan pendek, membuat tim tidak mampu berbuat banyak terutama dalam melaksanakan kegiatan dinamika kelompok, padahal kegiatan ini sangat penting untuk membangun suasana dan antusiame peserta lebih baik.




                                                    BAB IV

                                   KESIMPULAN DAN SARAN

A.  Kesimpulan

  ·   Penggunaan waktu yang disediakan lebih baik, sehingga beberapa 

                             kegiatan penting tidak terabaikan.
Berdasarkan uraian pada pembahasan laporan ini, maka dapat disimpulkan     beberapa hal yaitu :
Kegiatan secara umum berjalan dengan lancar, karena seluruh tahapan pelaksanaan
kegiatan dari pra perencanaan sampai evaluasi pelatihan dilaksanakan dengan baik.
·    Jumlah anggaran yang terbatas dapat dikelola dengan baik sehingga tidak menjadi masalah dalam pelatihan.
·    Pembagian tugas dalam tim jelas sehingga setiap anggotan tim memiliki tugas dan tanggung jawab yang jelas untuk dilaksanakan dan berdasarkan kompetensi yang dimiliki.
·    Antusiasme dan partisipasi peserta kurang, diduga karena tidak adanya dinamika kelompok.

 
          B.  Saran
Beberapa saran yang disampaikan baik bagi anggotan tim adalah sebagai berikut:
·    Survey pendahuluan yang dilakukan sebaiknya dilakukan lebih komperhensif, terutama terkait dengan karakter anggota kelompok sebenarnya.

 

        

               

Tidak ada komentar:

Posting Komentar