BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelatihan Kemasyarakat Desa Pematang Panjang merupakan upaya yang dilakukan dalam rangka
meningkatkan pengetahuan, keterampilan, serta pendapatan/perekonomian di
Desa Pematang Panjang. Kegiatan
tersebut bertujuan agar masyarakat khususnya Ibu-ibu bisa menambah penghasilan dan membantu suaminya.
Pelatihan yang baik, harus memenuhi beberapa kriteria, seperti tersusunnya kegiatan pra perencanaan, terwujudnya perencanaan yang baik, pelaksanaan kegiatan dan evaluasi yang memenuhi syarat sebuah pelatihan yang baik.
Bedasarkan hal
tersebut, sebuah pelatihan hendaknya harus mengadopsi unsur-unsur manajemen agar terlaksana sesuai
harapan. Kegiatan
pelatihan pengolahan karamunting
yang dilaksanakan di Desa Pematang Panajang juga telah menerapkan berbagai prinsip pelatihan tersebut, sehingga pelatihan
berjalan
dengan baik dan lancar, namun meski begitu, tetap saja memiliki berbagai kekurangan dalam beberapa segi dan akan diuraikan dalam laporan akhir pelaksanaan pelatihan ini.
B.SEKILAS TENTANG KARAMUNTING
Karamunting (Ochthocharisbornensi)
Nama lainnya antara lain Karamuntiang (Bahasa Minangkabau), Kalimuntiong (Riau), Harimonting
(BahasaBatak), Harendong Sabrang (BahasaSunda).
Menurut wikipedia, tanaman ini memang asli dari Asia khususnya Asia Selatan
dan
Tenggara.Tumbuh secara alami di hutan-hutan terbuka, dari
rawa-rawa, hutan lahan basah, hingga pegunungan dengan ketinggian 2400 m dpl.
Manfaat/Khasiat
1. Akar;
ekstrakakar dapat meningkatkan jumlah trombosit, meningkatkan tingkat fibrinogen, dan
otot
kontrak pembuluh darah halus. Dengan kata lain, ekstrak akar mampu untuk
menghambat bakteri
Staphylococcus aureus sebagai penyebab nanah.
Kandungan
tanninatauzatwarna di
akar dapat digunakan sebagai pewarna hitam alami. Sering dimanfaatkan
untuk menghitamkan gigi dan alis.
2. Daun;
selain sebagai bahan pengobatan herbal untuk penyakit diabetes, dapat dimanfaatkan untuk obat luka, yaitu dengan mengunyah beberapa lembar daun karamunting
lalu ditempelkan kebagian luka. Di tempat lain, daun ini dapat dimanfaatkan untuk menetralkan racun.
3. Buah;
apabila dikonsumsi mempunyai efek hemostatik dalam saluran pencernaan bagian
atas, dan melawan metrorrhagia penyebab pendarahan pada wanita. Kandungan buah ini
mampu
meningkatkan hemoglobin, jumlah sel darah merah, dan juga meningkatkan anti
anoxic , rasa dingin dan kemampuan melawan kelelahan organisme.
Zat aktif yang dikandung tumbuhan karamunting berperan sebagai penyembuh luka yaitu:
· Flavonoid berfungsi sebagai anti bakteri dan anti oksidan, jika diberikan pada kulit dapat menghambat pendarahan.
· Steroid berfungsi sebagai anti imflamasi. Saponin memiliki kemampuan sebagai pembersih
dan
antiseptic yang berfungsi membunuh atau mencegah pertumbuhan mikroorganisme.
· Tanin
berfungsi
sebagai astrigen
yang dapat menyebabkan
penutupan
pori-pori
kulit,
memperkeras kulit, menghentikan eksudat dan pendarahan yang ringan (Anief, 1997).
· Karamunting ini
juga berfungsi sebagai pereda
demam (antipiretik), penghilang nyeri
(analgesik), peluruh kencing (diuretik), menghilangkan pembengkakan, melancarkan aliran darah dan penghenti pendarahan (hemostatis) (Dalimartha, 2006).
· Kulit Tubuh Mamalia Kulitya itu bagian yang menutupi dan melindungi permukaan tubuh
dan
bersambung
dengan selaput lendir
yang melapisi rongga-rongga dan lubang-lubang
masuk.
· Kulit
mempunyai
banyak
fungsi, di
dalamnya
terdapat ujung
saraf
peraba, membantu mengatur
suhu
dan mengendalikan hilangnya
air
dari
tubuh dan
mempunyai
sedikit
kemampuan exkretori, sekretori dan absorbs
(Pearce, 2008).
Karamunting sendiri sudah diteliti
secara luas, diantaranya oleh Universitas Pertanian China Selatan
di RRC, Universitas Groningen di Belanda, Universitas Prince Songkla
di
Thailand,
InstitutTeknologi Bandung di Bandung danUniversitasAndalas di
Padang.
B. Tujuan
Tujuan disusunnya laporan ini adalah sebagai berikut:
· Sebagai bentuk pertanggung jawaban atau akuntabilitas dari kegiatan pelatihan yang
telah dilaksanakan.
· Sebagai wujud pengabdian masyarakat Dosen dan mahasiswa Fakultas Bisnis Prodi D-3 Akuntansi
Universitas
Darwan Ali Kuala Pembuang dengan mengadakan
Pelatihan Kemasyarakat.
BAB II
METODE PELAKSANAAN
Pelatihan
pembuatan produk dan kerajinan yang dilaksanakan pada :
Hari / tanggal : Sabtu, 12 Agustus 2017
Pukul : 08.00 – 11.00 WIB
Tempat : Balai Desa Pematang Panjang
Peserta : 25 orang
B. Materi pelatihan
Materi
pelatihan yang diberikan adalah cara-cara pembuatan atau pengolahan buah karamunting menjadi
( selai dan sirup), batang karamunting menjadi ( hiasan rumah,
miniatur,
bingkai foto dan gantungan baju), akar karamunting menajdi obat-obatan.
C. Alasan penentuan materi
Karamunting adalah salah
satu tanaman yang masih kurang perhatian
dan
masih belum ada yang membuatnya menjadi sesuatu yang bisa mempunyai nilai jual yang tinggi.
D.
Metode Penyampaian Materi
Materi
disampaikan dengan beberapa tahap, pertama sambutan dan pengenalan identitas mahasiswa, kemudian dilanjutkan dengan
pendahuluan materi yang berisi tentang
pengolahan karamunting serta langkah-langkah pembuatannya.
Selanjutnya dilaksanakan praktek langsung pembuatan karamunting sesuai dengan tahapan yang telah disampaikan.Dalam
tahap akhir pelatihan, disampaikan evaluasi langsung bagi ibu
pembimbing terkait materi dan praktek yang telah dilaksanakan serta diberi
dorongan agar
ibu-ibu dapat melaksanakan pembuatan pengolahan karamunting sendiri.
E. Tahapan Pelaksanaan Pelatihan
Tahapan pelaksanaan yang dilakukan dalam pelatihan adalah : pra perencanaan, perencanaan, pelaksanaan, dan terakhir evaluasi serta pelaporan kegiatan.
F. Indikator keberhasilan
Indikator keberhasilan
kegiatan
pelatihan didasarkan
pada beberapa aspek yaitu : tahapan kegiatan, jumlah kehadiran peserta, ketepatan waktu, partisipasi peserta, penyampaian materi
dalam kegiatan, pengelolaan anggaran,
sikap dan pengetahuan peserta pasca pelatihan.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Waktu
Waktu, kehadiran
dan partisipasi peserta pelatihan pelaksanaan kegiatan yang
sejatinya dijadwalkan pada pukul 08:00
wib, mundur menjadi
08:30 wib karna beberapa alasan
salah satunya dikarnakan oleh
cuaca yang tidak mendukung dan ibu-ibu harus datang terlambat .
Sedangkan untuk jumlah peserta ketika acara dimulai sebanyak 25 orang belum
termasuk Kepala Desa beserta Stafnya.
Sementara untuk
partisipasi peserta terhadap acara pelatihan sangat
bagus karna sebelumnya
mereka
belum pernah ada
yang melakukan
pengolahan dari karamuning
tersebut.
B. Tahapan kegiatan pelatihan pra perencanaan
Pelaksanaan kegiatan diawali dgn persiapan pra perencanaan terkait penataan judul pelatihan, dan pendekatan
dan penentuan rencang bangun
pelatihan serta survey
pendahuluann ketua tim ke desa, ke kelompok tani dan ke balai penyuluhan pertanian kec. Seruyan.
C. Perencanaan
Perencanaan
yang dilakukan terkait
dengan beberapa
kegiatan
yaitu:
penetapan
waktu dan tempat kegiatan, jumlah peserta, susunan panitia pelatihan, pembuatan undangan,
materi, metode penyampaian materi, jumlah materi
dalam satuan mata pelatihan, kebutuhan
alat dan bahan serta penentuan jumlah anggaran yang dibutuhkan. Selain itu juga
dipertimbangkan penggunaan kendaraan dan waktu berangkat ke tempat pelatihan tersebut dilaksanakan.
D.
Pelaksanaan
Tutor (Mahasiswa UNDA Seruyan) hadir di lokasi pada pukul 07.00 WIB, langsu ng
membantu menata tempat acara pelatihan. Dalam pelaksanaan kegiatan tim mendapat tugas
masing-masing yang telah sesuai dengan kesepakatan yang dibuat dalam proses perencanaan, rincian tugas anggota
tim dalam pelaksanaan pelatihan masyarakat desa Pematang Panjang.
E. Rincian tugas tim pelatihan
· Sari Hayati (Ketua Pelaksana), bertanggungjawab terhadap pelaksanaan pelatihan
· Rudiyansyah
(Ketua Tim) : Mengontak Penyuluh, menjadi leader dan pengawas jalannya kegiatan
· Sri Weningsih
(Sekretaris) : Mengurus administrasi pelatihan
· Shentia : (Bendahara) : Bertanggung jawab terhadap alat dan bahan pelatihan, bertanggung jawab terhadap urusaan administrasi keunagan kegiatan
· M.Yusuf
: Bertanggung jawab terhadap pemberian materi teori pembuatan produk
dan
kerajinan termasuk media yang digunakan yaitu buah dan batang karamunting. Bertanggung jawab terhadap alat dan bahan praktek serta memimpin kegiatan praktek pembuatan produk dan kerajinan. Bertanggung jawab terhadap dokumentasi
kegiatan dan membantu administrasi dan pelaporan kegiatan.
F. Evaluasi dan laporan.
Evaluasi yang dilakukan adalah evaluasi langsung materi pelatihan masyarakat, dan
evaluasi
keseluruhan tahapan kegiatan yang dilaksanakan oleh tim, sedangkan laporan disusun setelah tahapan kegiatan evaluasi dilaksanakan.
G.
Penutupan Acara Pelatihan
Kegiatan yang dilakukan selama penutupan acara adalah sebagai berikut: ucapan penutupan dan permohonan maaf, pemberian hasil produk dan kerajinan yang sudah jadi
kepada peserta kegiatan dan Kades.
H.
Evaluasi Terhadap Keseluruhan Kegiatan
Evaluasi
terhadap keseluruhan kelompok dilakukan dalam
dua
tahap. Pertama
dilakukan langsung setelah acara selesai
dan dilakukan di Universitas Darwan Ali Kuala pembuang oleh seluruh anggota tim.
Indikator untuk keberhasilan dalam
pelaksanaan berdasarkan beberapa asumsi Berdasarkan kegiatan pelatihan yang dilaksanakan maka dapat disusun beberapa Indikator keberhasilan
kegiatan, yang disusun
pada beberapa asumsi seperti, perencanaan, manajemen
tim, partisipasi peserta,
penyampaian materi dalam kegiatan, pengololaan anggaran dan sikap dan pengetahuan peserta pasca pelatihan.
I. Kelebihan, Kekurangan dan Permasalahan Pelatihan
Berdasarkan indikator dan asumsi keberhasilan
pelatihan di atas,
maka
dapat
diketahui beberapa kelebihan yang mendukung keberhasilan
pelatihan dan
kekurangan
serta
masalah penghambat keberhasilan pelaithan, yang diuraikan seperti dibawah ini:
Kelebihan dari pelaksanaan kegiatan pelatihan pembuatan produk dan kerajinan
dengan karamunting ini adalah:
· Pembagian tugas terperinci dan jelas
· Alat dan bahan yang digunakan memadai
· Pemateri memiliki kemampuan dan pengalaman dalammenyampaikan meteri
pelatihan
· Kemampuan pengelolaan keuangan yang baik
Kekurangan dari pelaksanaan kegiatan pelatihan pembuatan produk dan kerajinan
adalah:
· Karakter inti tanaman karamunting belum terlalu dikenal
· Masa panen buah hanya 1 kali dalam setahun
· Adanya kegiatan pencangkokkan dan gagal, membuat
antusiasme tim pelatihan kurang
Survey pendahuluan yang dilakukan oleh ketua tim, tidak langsung menyentuh
keseluruhan kelompok masyarakat atau representasi anggota kelompok, tapi hanya kunjungan kepada ketua kelompok saja, sehingga karakter anggotanya secara umum tidak diketahui, akibatnya saat pelatihan dilaksanakan, terlihat antusiasme masyarakat setempat kurang,
terutama dalam kegiatan praktek,
masyarakat lebih banyak melihat dan kurang berpartisipasi.
Selain itu, jadwal kegiatan mundur beberapa jam karena banyak masyarakatdatang
terlambat karena cuaca tidak mendukung. Jadwal pelaksanaan pendek, membuat tim tidak mampu berbuat banyak terutama
dalam melaksanakan kegiatan dinamika kelompok, padahal kegiatan ini sangat penting untuk membangun suasana dan antusiame peserta lebih baik.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
· Penggunaan waktu yang disediakan lebih baik, sehingga beberapa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar