Minggu, 07 April 2019

Nara Sumber Kegiatan Penyuluhan Kewirausahaan Unit Pemukiman Transmigrasi Kecamatan Seruyan Hilir Permodalan UMKM Desa Tanggul Harapan




Add caption






  

        


BAB I
PENDAHULUAN


A.   Latar Belakang


Usaha mikro, kecil, dan menengah dalam perekonomian suatu negara memiliki peran yang penting. Bukan hanya di Indonesia, tetapi kenyataan menunjukkan bahwa posisi usaha mikro, kecil, dan menengah mempunyai peranan strategis di negara-negara lain juga. Indikasi yang menunjukkan peranan usaha mikro, kecil, dan menengah itu dapat dilihat dari kontribusinya terhadap PDB, Eksport non-migas, penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia yang cukup berarti. Adapun peranan yang sangat strategis dan penting ditinjau dari berbagai aspek. Pertama, jumlah industrinya yang besar dan terdapat dalam setiap sektor ekonomi. Kedua, potensinya yang besar dalam menciptakan lebih banyak kesempatan kerja bila dibandingkan dengan investasi yang sama pada usaha dengan skala lebih  besar.  Ketiga,  kontribusi  UMKM  dalam  pembentukkan  PDB  cukup  signifikan. Keempat, memiliki sumbangan kepada devisa negara dengan nilai ekspor yang cukup stabil.

Keberhasilan untuk bertahan dalam masa krisis tidak serta merta menjadikan UMKM mampu berkembang dengan baik. Banyak faktor yang mempengaruhi lambannya perkembangan usaha tersebut, antara lain perhatian dari pemerintah dan kalangan perbankan yang dirasakan masih kurang. Walaupun upaya-upaya untuk meningkatkan perhatian kepada UMKM sudah dilakukan, masih banyak pekerjaan rumah yang belum terselesaikan secara optimal. Pekerjaan rumah tersebut antara lain adalah upaya pembinaan, pengembangan dan juga pendanaan (modal) kepada sektor UMKM. Sementara modal memang penting, tetapi dalam mewujudkan komitmennya pemerintah baru pun harus terpusat pada rencana nasional. Masalahnya bahwa belum ada kejelasan kebijakan industri dan bagaimana yang diadopsi nanti agar lebih mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja bagi penggangguran dan mengatasi kemiskinan.


B.  Tujuan


Tujuan khusus yang diharapkan dari pelaksanaan penyuluhan pengembangan kewirausahaan usaha mikro kecil menengah di desa Tanggul Harapan:
1.  Dengan  adanya  penyuluhan  maka  UMKM  yang  kekurangan  dalam  permodalan  dapat mengetahui bagaimana cara untuk mendapatkan modal usaha.
2. Dengan adanya penyuluhan maka UMKM yang kesulitan dalam pemasaran dapat mengetahui bagaimana cara untuk memasarkan produk usahanya.




3. Dengan adanya penyuluhan maka UMKM yang  kesulitan dalam menghadapi persaingan usaha yang ketat dapat mengetahui bagaimana cara untuk menghadapi persaingan   yang ketat dalam menjalankan usaha.
4. Dengan adanya penyuluhan maka UMKM yang kesulitan dalam mencari pemasok   bahan baku dapat mengetahui bagaimana cara mencari pemasok bahan baku dalam menjalankan usahanya.
5. Dengan  adanya  penyuluhan  maka  UMKM  yang  kesulitan  dalam  teknis  produksi  dan keahlian dapat  mengetahui  bagaimana  teknis produksi dan keahlian dalam menjalankan usahanya.
6. Dengan adanya penyuluhan maka UMKM yang kesulitan dalam keterampilan manajerial (SDM),  dapat mengetahui bagaimana keterampilan manajerial (SDM) dalam menjalankan usahanya.
7. Dengan  adanya  penyuluhan  maka  UMKM  yang  kesulitan  dalam  masalah  manajemen termasuk  dalam  keuangan  dan  akuntansi,     dapat  menyelesaikan  masalah  manajemen termasuk dalam keuangan dan akuntansi dalam menjalankan usahanya
8. Dengan adanya penyuluhan maka UMKM yang kesulitan dalam masalah iklim usaha yang kondusif seperti adanya kemudahan dalam hal perijinan, perundangan yang memadai dan kondisi makro ekonomi yang stabil,  dapat mengetahui masalah iklim usaha yang kondusif seperti adanya kemudahan dalam hal perijinan, perundangan yang memadai dan kondisi makro ekonomi yang stabil dalam menjalankan usahanya











A.  Waktu dan Tempat


BAB II METODE PELAKSANAAN



Penyuluhan kewirausahaan dilaksanakan pada : Hari / tanggal :  Sabtu,/ 17 Maret  2018
Pukul              :  08.00 selesai

Tempat           : Balai Desa Tanggul Harapan  Kec.Seruyan Hilir Kab.Seruyan

Peserta           :  30 orang



B.  Materi Nara Sumber

Salah satu faktor dominan dalam pengembangunan UMKM adalah faktor permodalan, meskipun  bukan  yang  paling  menentukan  dalam pertumbuhan  dan  perkembangan  UMKM. Untuk itu diperlukan peranan dari sektor perbankan maupun lembaga keuangan lainnya seperti pegadaian, modal ventura, leasing, dan lainnya dalam penyediaan permodalan bagi UMKM. Hasil kajian juga menunjukkan bahwa kredit bank masih merupakan salah satu alternatif sumber permodalan bagi UMKM. Ironisnya, justru hingga sampai   saat ini UMKM merupakan salah satu sektor yang paling dianggap belum layak untuk mendapatkan akses dari perbankan. Terhadap banyaknya keluhan UMKM terkait dengan sulitnya mendapatkan permodalan dar i perbankan, secara umum, permasalahan yang terjadi adalah adanya perbedaan persepsi antara UMKM dengan bank, khususnya mengenai kelayakan kredit. UMKM memiliki usaha yang prospektif dan menguntungkan (feasible) namun demikian belum layak dari kacamata bank (bankable)  karena  minimnya  agunan,  atau  agunan  yang  dimiliki  kurang  mencukupi  dalam meng-cover  risiko  kredit.  Oleh  karena  itu  untuk  mencari  jalan  keluarnya,  perlu  di adakan penyuluhan untuk melihat permasalahan tersebut dari dua sisi secara berimbang yakni dari sisi perbankan maupun dari sisi UMKM itu sendiri.


Alasan Penentuan Materi

Penentuan materi penyuluhan untuk nara sumber di sebabkan oleh beberapa permasalahan

UMKM dalam mengakses kredit kepada perbankan antara lain:

1.   umumnya  UMKM  belum  mempunyai  pembukuan  yang   jelas  sehingga   menyulitkan perbankan untuk mengetahui informasi mengenai usaha tersebut secara lengkap,
2.   masih banyaknya UMKM yang belum terdaftar sebagai badan usaha resmi,

3.   kurangnya kemampuan sumber daya manusia yang mengelola UMKM

4.   faktor akses pemasaran produk yang dihasilkannya.

5.   masalah ketidakmampuan UMKM untuk memberikan jaminan yang layak dan secara umum dapat  dipertanggungjawabkan,  ini  merupakan  kendala  utama  yang  selama  ini  sering




dialami/dihadapi    oleh    sebagian    besar    pelaku    Usaha    Menengah    Kecil    Mikro.



6.   Permasalahan  lain  yang  dikeluhkan UMKM dalam menghadapi perbankan sebagaimana terekam dalam berbagai acara Temu Wicara antara UMKM, perbankan dan pemerintah, antara lain: (i) persyaratan agunan dalam permohonan kredit, (ii) langkanya sumber dana murah perbankan, (iii) persyaratan kredit yang sulit dipenuhi, (iv) tingginya suku bunga kredit, (v) pendampingan / konsultasi untuk UMKM dan, (vi) terbatasnya informasi pengembangan usaha.


Metode Penyampaian Materi

Materi disampaikan dengan beberapa tahap, pertama sambutan dan pengenalan identitas nara sumber  dan pejabat  setempat,  kemudian  membagikan  materi penyuluhan, dilanjutkan dengan pendahuluan materi yang berisi tentang kewirausahaan, selanjutnya dijelaskan solusi permasalahan dan tantangan ke depan dalam menjalankan usaha secara mendalam dan lebih terinci dari pada tahap pertama yang telah disampaikan. Dalam tahap akhir penyuluhan, disampaikan tanya jawab   langsung kepada nara sumber terkait materi yang telah dijelaskan serta memberikan  dorongan agar pelaku usaha menengah kecil mikro mampu menyelesaikan permasalahan usahanya dan mampu menghadapi tantangan ke depan atau dimasa yang akan datang.


C.  Tahapan Pelaksanaan Pelatihan

Tahapan pelaksanaan yang dilakukan dalam pelatihan adalah : pra perencanaan, perencanaan, pelaksanaan, dan terakhir evaluasi serta pelaporan kegiatan.


D.  Indikator keberhasilan

Indikator  keberhasilan  kegiatan  pelatihan  didasarkan  pada  beberapa  aspek  yaitu  : tahapan kegiatan, jumlah kehadiran peserta, ketepatan waktu, partisipasi peserta, penyampaian materi dalam kegiatan, pengelolaan anggaran,  sikap dan pengetahuan peserta pasca pelatihan.




BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN



A.  Waktu



Waktu, kehadiran dan partisipasi peserta pelatihan pelaksanaan kegiatan yang 08:30



wib sesuai dengan yang di jadwalkan oleh tim. Sedangkan untuk jumlah peserta ketika acara dimulai sebanyak 30  orang belum termasuk Kades dan Stafnya.
Sementara untuk partisipasi peserta terhadap acara penyuluhan kewirausahaan sangat bagus karna sebelumnya mereka belum pernah ada yang melakukan penyuluhan kewirausahaan permodalan UMKM.


B.  Tahapan kegiatan pelatihan pra perencanaan

Pelaksanaan kegiatan diawali dengan persiapan pra perencanaan terkait pembagian materi penyuluhan pengembangan kewirausahaan usaha mikro,  kecil, menengah.  .


C.  Perencanaan

Perencanaan  yang  dilakukan  terkait  dengan  beberapa  kegiatan  yaitu:  penetapan waktu dan tempat kegiatan, jumlah peserta, susunan panitia penyuluhan, pembuatan undangan, materi, metode penyampaian materi, jumlah materi penyuluhan, kebutuhan alat dan bahan serta penentuan jumlah anggaran yang dibutuhkan. Selain itu juga dipertimbangkan penggunaan transportasi dan waktu berangkat ke tempat pelaksanaan pelatihan tersebut.


D.  Pelaksanaan

Tutor tim pelaksana hadir di lokasi pada pukul 07.00 WIB,  pelaksanaan kegiatan tim mendapat tugas masing-masing yang telah sesuai dengan kesepakatan yang dibuat dalam proses perencanaan, rincian tugas anggota tim dalam pelaksanaan pelatihan.



Berikut  nama-nama tim :

·    Sari Hayati (Nara sumber), bertanggungjawab terhadap  materi yang disampaikan dalam penyuluhan kewirausahaan.
·    Silvia   Ulvatul   Khasanah   (ketua   Pelaksana)    :   Bertanggungjawab   terhadap pelaksanaan penyuluhan kewirausahaan.
·    Mila Aruna   (Ketua Tim) : Mengontak Penyuluh,  menjadi leader dan pengawas jalannya kegiatan
·    Winda Anjarwati (Sekretaris) : Mengurus administrasi penyuluhan

·    Maulida Rizki Fadilla (Bendahara) : Bertanggung jawab terhadap alat dan bahan pelatihan, bertanggung jawab terhadap urusaan administrasi keuangan.




·    Anggota  :  Bertanggung  jawab  terhadap  dokumentasi  kegiatan  dan  membantu administrasi dan pelaporan kegiatan


E.  Evaluasi dan laporan.

Evaluasi yang dilakukan adalah evaluasi langsung materi penyuluhan kewirausahaan kepada masyarakat, dan evaluasi keseluruhan tahapan kegiatan yang dilaksanakan oleh tim, sedangkan laporan disusun setelah tahapan kegiatan evaluasi dilaksanakan.


F.  Penutupan Acara Pelatihan

Kegiatan yang dilakukan selama penutupan acara adalah sebagai berikut: ucapan penutupan  dan  permohonan  maaf,   terdapat  kesalahan  atau  kedatangan  kami  dalam melakukan kegiatan penyuluhan kewirausahaan yang telah menyita waktu  para peserta dan berpamitan kepada peserta kegiatan,  Kepala Desa  dan  staf..


G.  Evaluasi Terhadap Keseluruhan Kegiatan

Evaluasi terhadap keseluruhan materi yang telah di sampaikan dilakukan dalam dua tahap.  Pertama  dilakukan  langsung  setelah  acara  selesai  dan  dilakukan  di  Universitas Darwan Ali Kuala pembuang oleh seluruh anggota tim, yang kedua memberikan bantuan penjelasan jika ada peserta yang  ingin  menanyakan kewirauhaan usaha menengah kecil mikro yang tidak mereka pahami.
Indikator keberhasilan biasanya berdasarkan beberapa Asumsi-asumsi dan juga berdasarkan kegiatan pelatihan yang dilaksanakan maka dapat disusun beberapa Indikator keberhasilan kegiatan, yang disusun pada beberapa asumsi seperti, perencanaan, manajemen tim,  partisipasi peserta,  penyampaian  materi dalam kegiatan,  pengelolaan  anggaran  dan sikap dan pengetahuan peserta pasca pelatihan.




H.  Kelebihan,

Kelebihan dari pelaksanaan kegiatan penyuluhan kewirausahaan usaha menengah kecil mikro ini adalah:
·    Pembagian tugas terperinci dan jelas

·    Alat dan bahan yang digunakan memadai

·    Pemateri memiliki kemampuan dan pengalaman dalam menyampaikan materi pelatihan
·    Kemampuan pengelolaan keuangan yang baik

·    Survey pendahuluan yang dilakukan oleh ketua tim, langsung menyentuh

keseluruhan atau representasi anggota masyarakat untuk mengikuti kegiatan tersebut.




·    Pada saat pelatihan dilaksanakan, masyarakat begitu antusiah mengikuti pelatihan tersebut. terutama  ketika dibuka forum tanya jawab, masyarakat begitu  antusias
dan bersemangat  menanyakan kewirausahaan usaha menengah kecil mikro tersebut.



Kekurangan :

·    Dana yang tersedia sangat terbatas.

·    Waktu pelaksanaan terbatas
BAB I
PENDAHULUAN


A.   Latar Belakang


Usaha mikro, kecil, dan menengah dalam perekonomian suatu negara memiliki peran yang penting. Bukan hanya di Indonesia, tetapi kenyataan menunjukkan bahwa posisi usaha mikro, kecil, dan menengah mempunyai peranan strategis di negara-negara lain juga. Indikasi yang menunjukkan peranan usaha mikro, kecil, dan menengah itu dapat dilihat dari kontribusinya terhadap PDB, Eksport non-migas, penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia yang cukup berarti. Adapun peranan yang sangat strategis dan penting ditinjau dari berbagai aspek. Pertama, jumlah industrinya yang besar dan terdapat dalam setiap sektor ekonomi. Kedua, potensinya yang besar dalam menciptakan lebih banyak kesempatan kerja bila dibandingkan dengan investasi yang sama pada usaha dengan skala lebih  besar.  Ketiga,  kontribusi  UMKM  dalam  pembentukkan  PDB  cukup  signifikan. Keempat, memiliki sumbangan kepada devisa negara dengan nilai ekspor yang cukup stabil.

Keberhasilan untuk bertahan dalam masa krisis tidak serta merta menjadikan UMKM mampu berkembang dengan baik. Banyak faktor yang mempengaruhi lambannya perkembangan usaha tersebut, antara lain perhatian dari pemerintah dan kalangan perbankan yang dirasakan masih kurang. Walaupun upaya-upaya untuk meningkatkan perhatian kepada UMKM sudah dilakukan, masih banyak pekerjaan rumah yang belum terselesaikan secara optimal. Pekerjaan rumah tersebut antara lain adalah upaya pembinaan, pengembangan dan juga pendanaan (modal) kepada sektor UMKM. Sementara modal memang penting, tetapi dalam mewujudkan komitmennya pemerintah baru pun harus terpusat pada rencana nasional. Masalahnya bahwa belum ada kejelasan kebijakan industri dan bagaimana yang diadopsi nanti agar lebih mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja bagi penggangguran dan mengatasi kemiskinan.


B.  Tujuan


Tujuan khusus yang diharapkan dari pelaksanaan penyuluhan pengembangan kewirausahaan usaha mikro kecil menengah di desa Tanggul Harapan:
1.  Dengan  adanya  penyuluhan  maka  UMKM  yang  kekurangan  dalam  permodalan  dapat mengetahui bagaimana cara untuk mendapatkan modal usaha.
2. Dengan adanya penyuluhan maka UMKM yang kesulitan dalam pemasaran dapat mengetahui bagaimana cara untuk memasarkan produk usahanya.




3. Dengan adanya penyuluhan maka UMKM yang  kesulitan dalam menghadapi persaingan usaha yang ketat dapat mengetahui bagaimana cara untuk menghadapi persaingan   yang ketat dalam menjalankan usaha.
4. Dengan adanya penyuluhan maka UMKM yang kesulitan dalam mencari pemasok   bahan baku dapat mengetahui bagaimana cara mencari pemasok bahan baku dalam menjalankan usahanya.
5. Dengan  adanya  penyuluhan  maka  UMKM  yang  kesulitan  dalam  teknis  produksi  dan keahlian dapat  mengetahui  bagaimana  teknis produksi dan keahlian dalam menjalankan usahanya.
6. Dengan adanya penyuluhan maka UMKM yang kesulitan dalam keterampilan manajerial (SDM),  dapat mengetahui bagaimana keterampilan manajerial (SDM) dalam menjalankan usahanya.
7. Dengan  adanya  penyuluhan  maka  UMKM  yang  kesulitan  dalam  masalah  manajemen termasuk  dalam  keuangan  dan  akuntansi,     dapat  menyelesaikan  masalah  manajemen termasuk dalam keuangan dan akuntansi dalam menjalankan usahanya
8. Dengan adanya penyuluhan maka UMKM yang kesulitan dalam masalah iklim usaha yang kondusif seperti adanya kemudahan dalam hal perijinan, perundangan yang memadai dan kondisi makro ekonomi yang stabil,  dapat mengetahui masalah iklim usaha yang kondusif seperti adanya kemudahan dalam hal perijinan, perundangan yang memadai dan kondisi makro ekonomi yang stabil dalam menjalankan usahanya











A.  Waktu dan Tempat


BAB II METODE PELAKSANAAN



Penyuluhan kewirausahaan dilaksanakan pada : Hari / tanggal :  Sabtu,/ 17 Maret  2018
Pukul              :  08.00 selesai

Tempat           : Balai Desa Tanggul Harapan  Kec.Seruyan Hilir Kab.Seruyan

Peserta           :  30 orang



B.  Materi Nara Sumber

Salah satu faktor dominan dalam pengembangunan UMKM adalah faktor permodalan, meskipun  bukan  yang  paling  menentukan  dalam pertumbuhan  dan  perkembangan  UMKM. Untuk itu diperlukan peranan dari sektor perbankan maupun lembaga keuangan lainnya seperti pegadaian, modal ventura, leasing, dan lainnya dalam penyediaan permodalan bagi UMKM. Hasil kajian juga menunjukkan bahwa kredit bank masih merupakan salah satu alternatif sumber permodalan bagi UMKM. Ironisnya, justru hingga sampai   saat ini UMKM merupakan salah satu sektor yang paling dianggap belum layak untuk mendapatkan akses dari perbankan. Terhadap banyaknya keluhan UMKM terkait dengan sulitnya mendapatkan permodalan dar i perbankan, secara umum, permasalahan yang terjadi adalah adanya perbedaan persepsi antara UMKM dengan bank, khususnya mengenai kelayakan kredit. UMKM memiliki usaha yang prospektif dan menguntungkan (feasible) namun demikian belum layak dari kacamata bank (bankable)  karena  minimnya  agunan,  atau  agunan  yang  dimiliki  kurang  mencukupi  dalam meng-cover  risiko  kredit.  Oleh  karena  itu  untuk  mencari  jalan  keluarnya,  perlu  di adakan penyuluhan untuk melihat permasalahan tersebut dari dua sisi secara berimbang yakni dari sisi perbankan maupun dari sisi UMKM itu sendiri.


Alasan Penentuan Materi

Penentuan materi penyuluhan untuk nara sumber di sebabkan oleh beberapa permasalahan

UMKM dalam mengakses kredit kepada perbankan antara lain:

1.   umumnya  UMKM  belum  mempunyai  pembukuan  yang   jelas  sehingga   menyulitkan perbankan untuk mengetahui informasi mengenai usaha tersebut secara lengkap,
2.   masih banyaknya UMKM yang belum terdaftar sebagai badan usaha resmi,

3.   kurangnya kemampuan sumber daya manusia yang mengelola UMKM

4.   faktor akses pemasaran produk yang dihasilkannya.

5.   masalah ketidakmampuan UMKM untuk memberikan jaminan yang layak dan secara umum dapat  dipertanggungjawabkan,  ini  merupakan  kendala  utama  yang  selama  ini  sering




dialami/dihadapi    oleh    sebagian    besar    pelaku    Usaha    Menengah    Kecil    Mikro.



6.   Permasalahan  lain  yang  dikeluhkan UMKM dalam menghadapi perbankan sebagaimana terekam dalam berbagai acara Temu Wicara antara UMKM, perbankan dan pemerintah, antara lain: (i) persyaratan agunan dalam permohonan kredit, (ii) langkanya sumber dana murah perbankan, (iii) persyaratan kredit yang sulit dipenuhi, (iv) tingginya suku bunga kredit, (v) pendampingan / konsultasi untuk UMKM dan, (vi) terbatasnya informasi pengembangan usaha.


Metode Penyampaian Materi

Materi disampaikan dengan beberapa tahap, pertama sambutan dan pengenalan identitas nara sumber  dan pejabat  setempat,  kemudian  membagikan  materi penyuluhan, dilanjutkan dengan pendahuluan materi yang berisi tentang kewirausahaan, selanjutnya dijelaskan solusi permasalahan dan tantangan ke depan dalam menjalankan usaha secara mendalam dan lebih terinci dari pada tahap pertama yang telah disampaikan. Dalam tahap akhir penyuluhan, disampaikan tanya jawab   langsung kepada nara sumber terkait materi yang telah dijelaskan serta memberikan  dorongan agar pelaku usaha menengah kecil mikro mampu menyelesaikan permasalahan usahanya dan mampu menghadapi tantangan ke depan atau dimasa yang akan datang.


C.  Tahapan Pelaksanaan Pelatihan

Tahapan pelaksanaan yang dilakukan dalam pelatihan adalah : pra perencanaan, perencanaan, pelaksanaan, dan terakhir evaluasi serta pelaporan kegiatan.


D.  Indikator keberhasilan

Indikator  keberhasilan  kegiatan  pelatihan  didasarkan  pada  beberapa  aspek  yaitu  : tahapan kegiatan, jumlah kehadiran peserta, ketepatan waktu, partisipasi peserta, penyampaian materi dalam kegiatan, pengelolaan anggaran,  sikap dan pengetahuan peserta pasca pelatihan.




BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN



A.  Waktu



Waktu, kehadiran dan partisipasi peserta pelatihan pelaksanaan kegiatan yang 08:30



wib sesuai dengan yang di jadwalkan oleh tim. Sedangkan untuk jumlah peserta ketika acara dimulai sebanyak 30  orang belum termasuk Kades dan Stafnya.
Sementara untuk partisipasi peserta terhadap acara penyuluhan kewirausahaan sangat bagus karna sebelumnya mereka belum pernah ada yang melakukan penyuluhan kewirausahaan permodalan UMKM.


B.  Tahapan kegiatan pelatihan pra perencanaan

Pelaksanaan kegiatan diawali dengan persiapan pra perencanaan terkait pembagian materi penyuluhan pengembangan kewirausahaan usaha mikro,  kecil, menengah.  .


C.  Perencanaan

Perencanaan  yang  dilakukan  terkait  dengan  beberapa  kegiatan  yaitu:  penetapan waktu dan tempat kegiatan, jumlah peserta, susunan panitia penyuluhan, pembuatan undangan, materi, metode penyampaian materi, jumlah materi penyuluhan, kebutuhan alat dan bahan serta penentuan jumlah anggaran yang dibutuhkan. Selain itu juga dipertimbangkan penggunaan transportasi dan waktu berangkat ke tempat pelaksanaan pelatihan tersebut.


D.  Pelaksanaan

Tutor tim pelaksana hadir di lokasi pada pukul 07.00 WIB,  pelaksanaan kegiatan tim mendapat tugas masing-masing yang telah sesuai dengan kesepakatan yang dibuat dalam proses perencanaan, rincian tugas anggota tim dalam pelaksanaan pelatihan.



Berikut  nama-nama tim :

·    Sari Hayati (Nara sumber), bertanggungjawab terhadap  materi yang disampaikan dalam penyuluhan kewirausahaan.
·    Silvia   Ulvatul   Khasanah   (ketua   Pelaksana)    :   Bertanggungjawab   terhadap pelaksanaan penyuluhan kewirausahaan.
·    Mila Aruna   (Ketua Tim) : Mengontak Penyuluh,  menjadi leader dan pengawas jalannya kegiatan
·    Winda Anjarwati (Sekretaris) : Mengurus administrasi penyuluhan

·    Maulida Rizki Fadilla (Bendahara) : Bertanggung jawab terhadap alat dan bahan pelatihan, bertanggung jawab terhadap urusaan administrasi keuangan.




·    Anggota  :  Bertanggung  jawab  terhadap  dokumentasi  kegiatan  dan  membantu administrasi dan pelaporan kegiatan


E.  Evaluasi dan laporan.

Evaluasi yang dilakukan adalah evaluasi langsung materi penyuluhan kewirausahaan kepada masyarakat, dan evaluasi keseluruhan tahapan kegiatan yang dilaksanakan oleh tim, sedangkan laporan disusun setelah tahapan kegiatan evaluasi dilaksanakan.


F.  Penutupan Acara Pelatihan

Kegiatan yang dilakukan selama penutupan acara adalah sebagai berikut: ucapan penutupan  dan  permohonan  maaf,   terdapat  kesalahan  atau  kedatangan  kami  dalam melakukan kegiatan penyuluhan kewirausahaan yang telah menyita waktu  para peserta dan berpamitan kepada peserta kegiatan,  Kepala Desa  dan  staf..


G.  Evaluasi Terhadap Keseluruhan Kegiatan

Evaluasi terhadap keseluruhan materi yang telah di sampaikan dilakukan dalam dua tahap.  Pertama  dilakukan  langsung  setelah  acara  selesai  dan  dilakukan  di  Universitas Darwan Ali Kuala pembuang oleh seluruh anggota tim, yang kedua memberikan bantuan penjelasan jika ada peserta yang  ingin  menanyakan kewirauhaan usaha menengah kecil mikro yang tidak mereka pahami.
Indikator keberhasilan biasanya berdasarkan beberapa Asumsi-asumsi dan juga berdasarkan kegiatan pelatihan yang dilaksanakan maka dapat disusun beberapa Indikator keberhasilan kegiatan, yang disusun pada beberapa asumsi seperti, perencanaan, manajemen tim,  partisipasi peserta,  penyampaian  materi dalam kegiatan,  pengelolaan  anggaran  dan sikap dan pengetahuan peserta pasca pelatihan.




H.  Kelebihan,

Kelebihan dari pelaksanaan kegiatan penyuluhan kewirausahaan usaha menengah kecil mikro ini adalah:
·    Pembagian tugas terperinci dan jelas

·    Alat dan bahan yang digunakan memadai

·    Pemateri memiliki kemampuan dan pengalaman dalam menyampaikan materi pelatihan
·    Kemampuan pengelolaan keuangan yang baik

·    Survey pendahuluan yang dilakukan oleh ketua tim, langsung menyentuh

keseluruhan atau representasi anggota masyarakat untuk mengikuti kegiatan tersebut.
          



·    Pada saat pelatihan dilaksanakan, masyarakat begitu antusiah mengikuti pelatihan tersebut. terutama  ketika dibuka forum tanya jawab, masyarakat begitu  antusias
dan bersemangat  menanyakan kewirausahaan usaha menengah kecil mikro tersebut.



Kekurangan :

·    Dana yang tersedia sangat terbatas.

·    Waktu pelaksanaan terbatas



Tidak ada komentar: